Kurikulum 2013
Materi KKG MI Kecamatan Leces
Sabtu, 22 maret 2014
MI Sullamul Hidayah
Download disini
Jumat, 21 Maret 2014
Senin, 02 September 2013
Download Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD) SD/MI Kurikulum 2013

Kompetensi Inti merupakan kompetensi yang mengikat berbagai Kompetensi Dasar ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran.
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk kurikulum SD/MI organisasi Kompetensi Dasar kurikulum dilakukan melalui pendekatan terintegrasi (integrated curriculum).
Selanjutnya bagi rekan yang ingin mengetahui, mempelajari dan mengoleksi KI-KD Kurikulum 2013 SD/MI untuk setiap mata pelajaran, silakan unduh dengan meng-klik tautan berikut ini...:
KI-KD Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SD/MI
KI-KD Bahasa Indonesia SD/MI
KI-KD Matematika SD/MI
KI-KD IPA SD/MI
KI-KD IPS SD/MI
KI-KD Seni Budaya dan Prakarya SD/MI
KI-KD Penjasorkes SD/MI
Sekian semoga Bermanfaat...
Sumber : http://infokurikulum2013.blogspot.com/
Sabtu, 27 April 2013
BABAD TANAH LELUHUR
1. KIAN SANTANG DAN PAJAJARAN
2. TOKOH-TOKOH ISLAM DARI PAJAJARAN
![]() |
Add caption |
Darama Unggulan KIAN SANTANG yang di tayangkan oleh TV swasta MNCTV menjadi tontonan sekaligus menjadi tuntunan bagi para pemirsa TV tersebut, ketokohan KIan Santang dalam drama tersebut memberikan pembelajaran yang positif bagi pemirsa MNCTV khususnya bagi anak-anak usia sekolah dasar.
Nilai positif dari penayangan drama ini, adalah karakter Raden Kian Santang yang santun, rendah hati, penyabar, dan bercita-cita luhur. karakter inilah yang disenangi oleh anak-anak saat menyaksikan drama ini, disamping itu, adalah jiwa pejuang sebagai Putra Raja dalam menyebarkan agama islam, nilai positif yang bisa diambil dari penayangan ini adalah memberikan pembelajaran kepada anak-anak bagaimana dia harus menemukan jati dirinya sebagai kholifah di bumi, dengan berbekal pada keluhuran budi pekerti serta kesalehan sosial bagi sesama.
Prabu Siliwangi yang menjadi bagian dalam cerita legendaris tersebut sebagai penguasa Kerajaan Pajajaran yang sekaligus adalah Ayahanda dari Raden Kian Santang tidak lebih menghibur keberadaan dari Raden Kian Santang, sebagai Raja Pajajaran dengan sebutan Prabu Jaya Dewata atau Sribaduga Maha Raja, Prabu Siliwangi dikenal sebagai raja yang mempunyai kepribadian yang luhur, adil dan bijak dalam memimpin kerajaan Pajajaran, hal ini terlihat dari kebijakan Prabu Siliwangi dalam memberikan kebebasan kepada anak-anak serta kelurganya dalam urusan keyakinan, Prabu Siliwangi sendiri tidak memeluk islam tetapi Prabu Siliwangi menerima islam sebagai agama dan keyakinan bagi kelurga istana dan rakyat Pajajaran.
Pajajaran adalah kerajaan yang terletak di tanah Pasundan, Pajajaran merupak kerajaan besar yamg memiliki kerajaa-kerajaan kecil sebagai taklukan atau bawahannya. Kerajaan Pajajaran menjadi embrio dari kerajaan-kerajaan islam di tanah pasundan.
2. TOKOH-TOKOH ISLAM DARI PAJAJARAN
Tokoh-tokoh dalam Babad Tanah Leluhur ini, menjadi bahan kajian dari sejarah penyebaran islam (islamisasi) di tanah Pasundan (dan Nusantara), hal ini dari banyaknya sumber yang dapat diambil sebagai refrensi, baik berupa lisan, tulisan, dan artefak (bentuk fisik). sumber dan sejarah tentang Sang Legendaris Kian Santang dapat ditemukan dalam PUSTAKA ISLAM SUNDA (Klik).
Sumber-sumber yang bisa dijadikan bijakan tentang keberdaan Tokoh-tokoh seperti Raden Kian Santang dan tokoh-tokoh lain memberikan pemahaman tentang sejarah islamisasi di tanah Pasundan dan Nusantara, serta lahirnya tokoh-tokoh islam generasi ketiga dari Kerajaan Pajajaran.
Jumat, 26 April 2013
Sabtu, 13 April 2013
Kerasulan Nabi Muhammad SAW. Dalam Injil
Kitab Injil Tentang Kerasulan
Muhammad SAW - Penemuan Injil kuno yang diyakini berusia 1500 tahun telah
membuat heboh. Yang membuat gempar,Kitab Injil Tentang Kerasulan Muhammad SAW
Injil kuno tersebut ternyata memprediksi kedatangan Nabi Muhammad SAW sebagai
penerus risalah Isa (Yesus) di bumi.
Sebagian orang memprediksi injil
tersebut adalah Injil Barnabas. Menurut mailonline, injil yang tersimpan
di Turki itu ditulis tangan dengan tinta emas menggunakan bahasa Aramik. Inilah
bahasa yang dipercaya digunakan Yesus sehari-hari. Dan di dalam injil ini
dijelaskan ajaran asli Yesus serta prediksi kedatangan penerus kenabian setelah
Yesus. Alkitab kuno ini sekarang di simpan
Di Museum Etnografi di Ankara, Turki.
Dalam Injil Barnabas memang diungkapkan tentang akan datangnya Rasul bernama Muhammad SAW, setelah Nabi Isa. Berikut ini isi Kitab Injil Tentang Kerasulan Muhammad SAW :
Bab 39 Barnabas:
Terpujilah nama-Mu yang kudus, ya Allah Tuhan kita... Tiada Tuhan Selain Allah dan dan Muhammad adalah utusan-Nya''.
Masih pada bab 39 yang mengisahkan tentang Nabi Adam, nama Nabi Muhammad SAW juga disebut dalam dialog antara Nabi Adam dengan Tuhan. ''...Apa arti kata-kata, Muhammad utusan Allah, apakah ada manusia sebelum aku?''
Bab 41 Barnabas:
Atas perintah Allah, Mikael mengusir Adam dan Hawa dari surga, kemudian Adam keluar dan berbalik melihat tulisan pada pintu surga 'Tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah...''
Bab 44 Barnabas:
Pada bab ini Yesus atau Nabi Isa menyebut nama Nabi Muhammad. ''Oh, Muhammad Tuhan bersamamu...''
Bab 97:
Yesus menjawab, "Nama Mesias sangat mengagumkan, karena Allah sendiri yang memberinya nama, ketika menciptakan jiwanya dan menempatkannya di dalam kemuliaan surgawi. Allah berkata: 'Tunggu Muhammad; karena kamu Aku akan menciptakan firdaus, dunia, dan banyak makhluk... Siapa pun yang memberkatimu akan diberkati, dan barangsiapa mengutukmuu akan dikutuk..''
Bab 112:
Dalam bab ini Nabi Isa (Yesus) bercerita kepada Barnabas bahwa dirinya akan dibunuh. Namun, kata Nabi Isa, Allah aka membawanya naik dari bumi. Sedangkan orang yang dibunuh sebenarnya adalah seorang pengkhianat yang wajahnya diubah seperti Nabi Isa. Dan orang-orang akan percaya bahwa yang disalib itu adalah Nabi Isa. ''Tetapi Muhammad akan datang... Rasul Allah yang suci,'' kata Nabi Isa. Nama Nabi Muhammad juga disebut pada Bab 136, 163, dan 220. Isi Injil Barnabas di atas dikutip dari barnabas.net.
Menurut Laman Al-Arabiya, meskipun spekulasi tentang kitab kuno yang diduga sebagai Injil Barnabas itu meramalkan kedatangan Islam, namun sejauh ini tidak ada bukti yang menegaskan hipotesis tersebut.
Walau Injil Barnabas "mengakui" kedatangan Islam dan Nabi Muhammad SAW, namun skeptisisme tetap muncul karena kontradiksinya dengan Alquran. "Sebab, sebagian besar studi tentang kitab ini menyatakan Injil Barnabas hanya kembali ke 500 tahun yang lalu. Sementara, Alquran telah ada sejak 1400 tahun silam," demikian tulis Al-Arabiya, Senin (27/2).
Adanya kontradiksi inilah yang menjadi alasan utama mengapa para sarjana Arab mengabaikan terjemahan bahasa Arab Injil tersebut, yang diterbitkan 100 tahun lalu. Sebagaimana diulas secara rinci oleh penulis dan pemikir Mesir, Abbas Mahmoud Al-Akkad.
Dalam sebuah analisis yang ditulisnya pada 26 Oktober 1959 di surat kabar Al-Akhbar,Akkad mengatakan deskripsi neraka dalam Injil Barnabas didasarkan pada informasi yang relatif baru yang tidak tersedia pada saat di mana teks itu seharusnya ditulis. "Sejumlah deskripsi yang tertulis dalam Injil itu merupakan kutipan orang-orang Eropa dari sumber-sumber Arab," ungkapnya.
Seorang pendeta Protestan Ihsan Ozbek mengatakan Injil itu berasal dari abad ke-5 atau ke-6. Sementara Barnabas, yang merupakan pemeluk pertama Kristen hidup pada abad pertama.
Salinan Injil di Ankara mungkin telah ditulis ulang oleh salah seorang pengikut Barnabas," kata dia. Sebab, lanjutnya, ada jeda 500 tahun antara Barnabas dan penulisan salinan Inkjil. "Umat Islam mungkin akan kecewa bahwa Injil ini tidak ada hubungannya dengan injil Barnabas," ujarnya.
Sementara Profesor Omer Faruk menilai Injil kuno itu perlu ditelusuri lebih lanjut guna memastikan Injil itu dibuat oleh Barnabas atau pengikutnya.Kitab Injil Tentang Kerasulan Muhammad SAW
Di Museum Etnografi di Ankara, Turki.
Dalam Injil Barnabas memang diungkapkan tentang akan datangnya Rasul bernama Muhammad SAW, setelah Nabi Isa. Berikut ini isi Kitab Injil Tentang Kerasulan Muhammad SAW :
Bab 39 Barnabas:
Terpujilah nama-Mu yang kudus, ya Allah Tuhan kita... Tiada Tuhan Selain Allah dan dan Muhammad adalah utusan-Nya''.
Masih pada bab 39 yang mengisahkan tentang Nabi Adam, nama Nabi Muhammad SAW juga disebut dalam dialog antara Nabi Adam dengan Tuhan. ''...Apa arti kata-kata, Muhammad utusan Allah, apakah ada manusia sebelum aku?''
Bab 41 Barnabas:
Atas perintah Allah, Mikael mengusir Adam dan Hawa dari surga, kemudian Adam keluar dan berbalik melihat tulisan pada pintu surga 'Tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah...''
Bab 44 Barnabas:
Pada bab ini Yesus atau Nabi Isa menyebut nama Nabi Muhammad. ''Oh, Muhammad Tuhan bersamamu...''
Bab 97:
Yesus menjawab, "Nama Mesias sangat mengagumkan, karena Allah sendiri yang memberinya nama, ketika menciptakan jiwanya dan menempatkannya di dalam kemuliaan surgawi. Allah berkata: 'Tunggu Muhammad; karena kamu Aku akan menciptakan firdaus, dunia, dan banyak makhluk... Siapa pun yang memberkatimu akan diberkati, dan barangsiapa mengutukmuu akan dikutuk..''
Bab 112:
Dalam bab ini Nabi Isa (Yesus) bercerita kepada Barnabas bahwa dirinya akan dibunuh. Namun, kata Nabi Isa, Allah aka membawanya naik dari bumi. Sedangkan orang yang dibunuh sebenarnya adalah seorang pengkhianat yang wajahnya diubah seperti Nabi Isa. Dan orang-orang akan percaya bahwa yang disalib itu adalah Nabi Isa. ''Tetapi Muhammad akan datang... Rasul Allah yang suci,'' kata Nabi Isa. Nama Nabi Muhammad juga disebut pada Bab 136, 163, dan 220. Isi Injil Barnabas di atas dikutip dari barnabas.net.
Menurut Laman Al-Arabiya, meskipun spekulasi tentang kitab kuno yang diduga sebagai Injil Barnabas itu meramalkan kedatangan Islam, namun sejauh ini tidak ada bukti yang menegaskan hipotesis tersebut.
Walau Injil Barnabas "mengakui" kedatangan Islam dan Nabi Muhammad SAW, namun skeptisisme tetap muncul karena kontradiksinya dengan Alquran. "Sebab, sebagian besar studi tentang kitab ini menyatakan Injil Barnabas hanya kembali ke 500 tahun yang lalu. Sementara, Alquran telah ada sejak 1400 tahun silam," demikian tulis Al-Arabiya, Senin (27/2).
Adanya kontradiksi inilah yang menjadi alasan utama mengapa para sarjana Arab mengabaikan terjemahan bahasa Arab Injil tersebut, yang diterbitkan 100 tahun lalu. Sebagaimana diulas secara rinci oleh penulis dan pemikir Mesir, Abbas Mahmoud Al-Akkad.
Dalam sebuah analisis yang ditulisnya pada 26 Oktober 1959 di surat kabar Al-Akhbar,Akkad mengatakan deskripsi neraka dalam Injil Barnabas didasarkan pada informasi yang relatif baru yang tidak tersedia pada saat di mana teks itu seharusnya ditulis. "Sejumlah deskripsi yang tertulis dalam Injil itu merupakan kutipan orang-orang Eropa dari sumber-sumber Arab," ungkapnya.
Seorang pendeta Protestan Ihsan Ozbek mengatakan Injil itu berasal dari abad ke-5 atau ke-6. Sementara Barnabas, yang merupakan pemeluk pertama Kristen hidup pada abad pertama.
Salinan Injil di Ankara mungkin telah ditulis ulang oleh salah seorang pengikut Barnabas," kata dia. Sebab, lanjutnya, ada jeda 500 tahun antara Barnabas dan penulisan salinan Inkjil. "Umat Islam mungkin akan kecewa bahwa Injil ini tidak ada hubungannya dengan injil Barnabas," ujarnya.
Sementara Profesor Omer Faruk menilai Injil kuno itu perlu ditelusuri lebih lanjut guna memastikan Injil itu dibuat oleh Barnabas atau pengikutnya.Kitab Injil Tentang Kerasulan Muhammad SAW
Keaslian Al-Qur'an
1. Al-Qur’an Dan Keagungannya
Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang sangat agung melebihi kitab-kitab
Allah sebelumnya, yang keasliannya terpelihara sepanjang waktu.
Tiada bacaan melebihi Al-Qur’an yang dipelajari bukan hanya susunan
redaksi dan pemilihan kosakatanya, tetapi juga kandungannya yang
tersurat, tersirat bahkan sampai pada kesan yang ditimbulkannya.
Semuanya dituangkan dalam jutaan jilid buku, generasi demi generasi.
Al-Qur’an layaknya sebuah permata yang memancarkan cahaya yang
berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang masing-masing.
Tiada bacaan seperti Al-Qur’an yang diatur tatacara membacanya,
panjang pendeknya bacaan, tebal tipisnya serta perhalus ucapannya,
dimana tempatyang terlarang atau boleh, cara memulai dan berhenti,
bahkan diatur lagu dan iramanya, sampai pada etika membacanya.
Tiada bacaan sebanyak kosakata Al-Qur’an yang berjumlah 77.439 kata,
dengan jumlah huruf 323. 015 huruf yang seimbang jumlah kata-katanya,
baik antara kata dan padanannya, maupun kata dengan lawan kata dan
dampaknya.
Sebagai contoh-sekali lagi sebagai contoh- kata hayat (hidup) terulang
sebanyak antonim (lawan kata)nya maut (mati) masing-masing 145 kali,
akhirat terulang 115 sebanyak kata dunia; malaikat terulang 88 sebanyak
kata setan; thuma’ninah (ketenangan) terulang 13 kali sebanyak kata
dhiyq (kecemasan); yaum (hari) terulang sebanyak 365 kali sejumlah hari
dalam satu tahun, kata syahr (bulan) terulang sebanyak 12 kali sejumlah
bulan-bulan dalam setahun. Dan masih banyak keseimbangan lainnya.
Orientalis H.A.R Gibb pernah menulis: “ tiadak ada seorangpun
dalam seribu lima ratus tahun ini telah memainkan ‘alat’ bernada nyaring
yang demikian mampu dan berani, dan demikian luas getaran jiwa yang
diakibatkannya, seperti yang di baca Muhammad (Al-Qur’an).
Demikian keaslian dan keagungan Al-Qur’an terpelihara.
أللهُ الّذِي أَنْزَلَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ وَ الْمِيْزَانَ
Allah menurunkan Al-Qur’an dengan penuh kebenaran dan keseimbangan (QS. Al-Syura(42) : 17)
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإنَّا لَهُ لَحَافِظُوْنَ
Sesungguhnya Kami (Allah bersama Jibril yang diperintahnya)
menurunkan Al-Qur’an, dan Kami (yakni Allah dengan keterlibatan manusia )
yang memeliharanya
(QS. Al-Hijr (15): 9)
Demikianlah keagungan Al-Qur’an. Kehalusan dan kesopanan bahasanya
tidak tertandingi, baik dalam memberikan tuntunan maupun peringatan.
Al-Qur’an tidak segan mengisahkan “kelemahan manusiawi”, namun
digambarkannya dengan kalimat indah lagi sopan tanpa mengundang tepuk
tangan, atau membangkitkan potensi negative, tetapi untuk menggaris
bawahi akibat buruk kelemahan itu, atau saat kesadaran manusian
menghadapi cobaan nafsu dan setan.
a. Perbuatan manusia
وَإنْ جَنَحُوْا للسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلّى اللهِ
Kalau mereka cendrung kepada perdamaian, maka sambutlah kecendrungan itu, dan berserah dirilah pada Allah
(QS. AlAnfaal (8):61)
وَإنَّا أوْ إيَّاكُمْ لَعَلَى هُدًى أوْ فِى ضَلَل مُبِيْن
Kami atau Anda yang berada dalam kebenaran atau kesesatan yang nyata
(QS. Saba’ (34):24)
قُلْ لا تُسْئَلُوْنَ عَمّا أجْرَمْنَا وَلا نُسْئَلُ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ
Katakanlah, Kamu sekalian tidak akan diminta untuk
mempertanggungjawabkan dosa-dosa kami, Kami pun tidak akan
mempertanggungjawabkan perbuatan-perbuatan kalian..
(QS. Saba’ (34): 25)
Dalam contoh ayat- ayat tersebut diatas Al-Qur’an tidak egois dalam
memberikan tuntunan serta peringatan , semuanya bersifat demokratis dan
dialogis, menghormati keyakinan orang lain. Al-Qur’an menamai perbuatan
kami muslim dengan dosa, dan tidak menamakan perbuatan mitra dialog
Non-Muslim sebagai dosa.
b. Hubungan percintaan
Hikayah Al-Qur’an dalam menggambarkan hubungan Yusuf dan Zulaiha:
وَ غَلَّقَتِ الابْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ
(Setelah berulang-ulang kali merayu dengan berbagai cara
terselubung). Ditutupnya semua pintu dengan amat rapat, seraya berkata
(sambil menyerahkan dirinya kepada kekasihnya setelah berdandan) ,”
ayolah, kemari lakukan itu!”
(QS. Yusuf (12):23)
Dalam ayat diatas Al-Qur’an menggambarkannya sebagai satu kenyataan
dalam diri manusia yang tidak harus ditutup-tutupi tetapi tidak juga
dibuka lebar. Seperti dalam bacaan-bacaan lain.
Al-Qur’an kemudian menguraikan sikap dan jawaban Nabi Yusuf, anak muda
yang dirayu wanita itu, juga dengan tiga alasan penolakan, seimbang
dengan tiga cara rayuannya,
Yang pertama dan yang kedua.
مَعَاذَ اللهِ أنَّهُ رَبِّيْ أحْسَنَ مَثْوَايَ
Aku berlindung kepada Allah, sesungguhnya suamimu adalah tuanku, yang memperlakukan aku dengan baik
(QS. Yusuf (12):23)
Yang Ketiga,
khawatir kedua alasan itu belum cukup.
إنَّهُ لاَ يُفْلِحُ الظَّالِمُوْنَ
Dan sesungguhnya tidak pernah dapat berbahagia orang yang berlaku
aniaya
(QS. Yusuf (12):23).
Sungguh keindahan yang sangat sempurna, kata demi kata, kalimat demi
kalimat begitu dinamis, sehingga mampu memberikan kesan yang begitu
mendalam, mengandung tuntunan yang begitu agung tanpa cela sedikitpun.
c. Pembelaan Al-qur’an
Namun kebenaran dan keagungan islam oleh golongan non-Muslim
dianggap kebenaran yang semu, banyak yang mempelajari Al-Qur’an hanya
karena ingin mendaptakan pesan yang tersurat dan tersirat didalamnya,
baik menyakngkut kehidupan social , ekonomi, budaya, bahkan teknologi.
Dalam memberikan pembelaan pada kebenaran dan keagungan Islam, Al-Qur’an
secara demokratis dan ilmiyah memberikan kesempatan bagi setiap
indevidu, kelompok bahkan golongan untuk memberikan argument dan bukti
akan kebenaran mereka, Al-Quran memberikan beberapa tantangan:
Tantangan Yang pertama,
وَإنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا
فَاءْتُوْا بِسُوْرَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوْا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُوْنِ
اللهِ إنْ كُنْتُمْ صَادِقِيْنَ
Dan jika kamu dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan
kepada hamba Kami , buatlah satu surat yang semisal Al Qur'an itu dan
ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang
benar.
(QS. Albaqarah)2(:23)
Tantangan Yang kedua,
قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الإنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى أنْ يَّاءْتُوْا
بِمِثْلِ هَذَا الْقُرْاءَنِ لاَ يَاءْتُوْنَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ
بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيْراً
Katakanlah: "Seandainya manusia dan jin berkumpul untuk menyusun
semacam Al Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan berhasil menyusun
semacamnya, sekalipun mereka bekerja sama".
(QS. Al-Isra (17):88)
Tantangan Yang ketiga,
أفَلا يَتَدَبَّرُوْنَ الْقُرْاءَنَ وَلَوْ كَانَ مِنَ عِنْدِ غَيْرِ اللهِ لَوَجَدُوْا فِيْهِ اخْتِلَافًا كَثِيْرًا
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ? Kalau kiranya Al
Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan
yang banyak di dalamnya.
(QS. An-Nisaa (4):82)
Dalam tantangan yang ketiga ini dijelaskan, bahwa dimungkin seseorang
atau golongan menyusun sebuah buku berbahasa arab, namun didalamnya akan
terdapat pertentangan maupun perbedaan yang nyata.
Semua ini hanyalah contoh kecil dari keagungan al-Qur'an. Semoga
kita sellalu dapat menjadikannya sebagai tuntunan dan pegangan dalam
kehidupan ini...
SEMOGA BERMANFAAT UNTUK KEIMANAN KITA... AMiiiinnnn..
Jumat, 12 April 2013
Langganan:
Postingan (Atom)